Semoga kita semua senantiasa dalam limpahan rahmat dan hidayah dari Allah ﷻ. Pada kesempatan kali ini, kita akan menggali satu tema yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim: keutamaan ilmu dan ulama.
Pernahkah Sahabat merenung, mengapa para ulama begitu dimuliakan dalam Islam?
Mengapa menuntut ilmu agama bahkan disebut lebih utama daripada beribadah seribu tahun?
Yuk, kita sama-sama telaah penjelasan dari hadits-hadits Nabi ﷺ yang menyingkap kemuliaan ilmu dan para pemiliknya: para ulama.
Di era serba cepat ini, banyak dari kita yang sibuk mengejar dunia—lupa akan pentingnya ilmu dan peran ulama dalam kehidupan.
Padahal, Islam menempatkan ilmu sebagai cahaya kehidupan, dan ulama sebagai lentera penerangnya. Dalam berbagai hadis, Nabi Muhammad ﷺ menjelaskan betapa besar kedudukan orang yang menuntut ilmu dan para ulama di sisi Allah SWT.
Artikel ini akan mengajak kamu menelusuri sepuluh hadis pilihan tentang keutamaan ilmu dan ulama, yang akan membuka mata hati kita betapa berharganya waktu yang kita luangkan untuk belajar dan menghormati ahli ilmu.
10 Hadis Keutamaan Ilmu dan Ulama
1. Duduk di Majelis Ilmu Lebih Baik dari Seribu Amal Besar
قال النبي ﷺ لابن مسعود رضي الله عنه
“يا ابن مسعود جلوسك ساعة فى مجلس العلم لا تمس قلما ولا تكتب حرفا خير لك من عتق رقبة…”
Nabi ﷺ bersabda kepada Ibnu Mas’ud bahwa duduk sejenak di majelis ilmu, walau tanpa menulis atau mencatat, lebih utama dari memerdekakan seribu budak, bersedekah seribu kuda di jalan Allah, bahkan lebih baik dari ibadah seribu tahun.
Pesan penting: Duduk di majelis ilmu memiliki nilai yang sangat tinggi, bahkan jika hanya sekadar hadir tanpa aktif mencatat.
2. Ulama Lebih Ditakuti Setan Daripada Ahli Ibadah yang Bodoh
وقال ﷺ:
“فقيه واحد متورع أشد على الشيطان من ألف عابد مجتهد جاهل ورع”
Seorang faqih yang wara’ (menjauhi hal syubhat) lebih menyusahkan setan daripada seribu ahli ibadah yang bodoh. Ilmu menjaga dari jebakan iblis yang tak kasat mata.
3. Keutamaan Ulama Seperti Bulan Purnama di Antara Bintang
وقال ﷺ:
“فضل العالم على العابد كفضل القمر ليلة البدر على سائر الكواكب”
Seorang alim diibaratkan seperti bulan purnama yang cahayanya menerangi malam, sedangkan ahli ibadah yang tanpa ilmu seperti bintang-bintang yang bertebaran—cahaya ada, tapi tak menerangi.
4. Ampunan Allah bagi Penuntut Ilmu Bahkan Sebelum Melangkah
وقال ﷺ:
“من انتقل ليتعلم علما غفر له قبل أن يخطو”
Sebelum kaki penuntut ilmu melangkah, Allah telah mengampuni dosa-dosanya. Luar biasa, bukan?
5. Muliakan Ulama, Mereka Mulia di Sisi Allah
وقال ﷺ:
“أكرموا العلماء فإنهم عند الله كرماء مكرمون”
Menghormati ulama bukan hanya akhlak mulia, tapi bukti kecintaan kepada Allah, karena mereka adalah hamba pilihan-Nya.
6. Satu Pandangan Penuh Cinta kepada Ulama, Lahir Malaikat yang Mendoakan
وقال ﷺ:
“من نظر إلى وجه العالم نظرة ففرح بها خلق الله تعالى من تلك النظرة ملكا…”
Hanya dengan memandang wajah ulama dan merasa bahagia, Allah menciptakan malaikat yang akan memintakan ampunan untuk kita sampai hari kiamat.
7. Memuliakan Ulama Sama dengan Memuliakan Nabi dan Allah
وقال ﷺ:
“من أكرم عالما فقد أكرمني ومن أكرمني فقد أكرم الله فمأواه الجنة”
Ketika kita memuliakan ulama, hakikatnya kita sedang memuliakan Rasulullah ﷺ, dan dengan itu kita memuliakan Allah.
8. Tidur Ulama Lebih Mulia dari Ibadah Orang Bodoh
وقال ﷺ:
“نوم العالم أفضل من عبادة الجاهل”
Karena ulama tahu batas halal-haram, tidur mereka diliputi pahala, sementara ibadah tanpa ilmu bisa saja salah arah.
9. Belajar Satu Bab Ilmu Lebih Baik dari Seribu Rakaat
من تعلم بابا من العلم…
Mempelajari satu topik ilmu agama, meskipun belum diamalkan, lebih utama dibanding melaksanakan shalat sunah seribu rakaat. Ilmu adalah pondasi ibadah.
10. Duduk dengan Ulama = Duduk Bersama Nabi ﷺ
وقال ﷺ:
“من زار عالما فكأنما زارني… ومن جالسني في الدنيا أجلسته معي يوم القيامة”
Mengunjungi ulama seperti mengunjungi Nabi ﷺ. Duduk bersama mereka di dunia, insyaAllah akan menjadi teman duduk beliau di akhirat.
Kesimpulan: Ilmu Adalah Jalan Menuju Cahaya
Menuntut ilmu bukan sekadar kewajiban, tapi juga jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Ulama adalah pewaris para nabi, cahaya di tengah gelapnya zaman, dan pelita yang menunjukkan arah hidup.
Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk terus mencintai ilmu, mencintai para ulama, dan menjadi bagian dari majelis-majelis ilmu yang diberkahi.
“Yuk, sempatkan diri hadir di majelis ilmu. Karena duduk sejenak di sana bisa menjadi investasi abadi menuju surga.”